Sejarah Desa Patrol

 


* Legenda Desa (Sasakala)

Dalam sejarah telah dijelaskan bahwa kehidupan nenek moyang kita selalu berpindah-pindah secara berkelompok untuk mencari kehidupan ditempat yang dianggap subur. Ilmu berccocok tanam yang mereka miliki masih sangat tradisional. Kehidupan secara berpindah-pindah pada akhirnya tidak dapat dipertahankan lebih lama, mereka menetap ditempat baru dengan membuka hutan secara berkelompok berdasarkan keluarga, kemudian berkembang dan jadilah desa. 

Demikian pula halnya dengan asal mula Desa Patrol yang terdiri dari beberapa blok sehingga sejarah desanya adalah sebagai berikut:

a) Sekelompok keluarga dengan pimpinan Bapak SAYI babad hutan dan kemudian di tempat oleh sekelompok keluarga itu. Karena ditempati itu banyak rumput Welini yang biasa disebut tikar kemudian diberi nama “ Welini “.

b) Sekelompok keluarga yang datang dari Kiajaran yaitu Ki RESA membuka hutan sebelah utara jalan Negara (sekarang).  Karena hutan sebelah utara jalan sudah dihuni sanak keluarganya, maka Ki RESA membuka hutan kembali disebelah selatan jalan Negara (sekarang) yang kemudian diberi nama “ Tiben “.

 Ki Resa adalah orang yang memperhatikan kepentingan keluarga/masyarakat terutama kebutuhan akan air, baik untuk kepentingan keluarga maupun bercocok tanam. Untuk memenuhi akan air, maka Ki Resa bersama kelurganya membuat sumur. Dalam sumur tersebut disusun balok kayu lamaran , sehingga sumur tersebut berbentuk persegi. Sumur tersebut diberi nama Sumur Tumpang Sari. Sampai saat sekarang sumur tersebut tak pernah kering karena sumbernya besar, sehingga bagi masyarakat pada waktu itu dianggap keramat.

 Lebih lanjut dalam mencukupi kebutuhan akan air untuk pesawahan di bagian selatan jalan negara, Ki Resa membuat penanggulan kali jero. Selama membuat penanggulan ini Ki Resa mempunyai tempat peristirahatan dan sebagai sandarannya adalah pohon yang sudah tua sehingga bergalih. Sebagai hiburan diadakannya ronggeng Simbrang.Karena tapakan Ki Sayi ini disebut KI BUYUT GALIH atau KI BUYUT SIMBRANG Ki SLIBIN yang berasal dari Kapringan juga ikut andil dalam babad hutan agak ke selatan. Setelah dihuni oleh sanak keluarganya, maka tempat tersebut disebut blok Bunder. Bunder adalah nama sebuah sumur, dahulunya kubangan kerbau yang kemudian tertutup. Diantara penduduk ada yang mimpi bahwa kubangan tersebut agar dibuat sumur atau digali kembali. Sumur ini letaknya antara Welini dan Bunder.   

c) Seorang yang bernama Ki GOLENG yang tidak jelas asal usulnya dan penjelasan yang didapat bahwa Ki GOLENG adalah banci, karena selalu memakai pakaian wanita. Ki Goleng adalah yang babad-babad hutan sebelah utara jalan Negara yang kemudian tempat tersebut diberi nama Kepuh diambil dari nama pohon Kepuh yang besar.

d) Pendatang baru dari Brebes bernama Ki WASJA membuka hutan sebelah utara agak ke tengah, kemudian tempat itu diberi nama ” Karang Anyar ”. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa Desa Patrol dibuka oleh beberapa orang yang asalnya tidak satu daerah. Orang tersebut adalah :

- Ki Sayi  ( asal tidak jelas)

- Ki Resa ( asal dari Desa Kiajaran)

- Ki Slibin (asal dari Desa Kapringan)

- Ki Goleng ( asal tidak jelas )

- Ki Wasja ( asal dari Brebes ). 

Kehidupan penduduk waktu itu ialah bercocok tanam, di blok Patrol, Kepuh, dan Karang Anyar dititikberatkan kepada bercocok tanam palawija, sedangkan blok Tiben, Welini dan Bunder usahanya dititikberatkan kepada tanaman padi.


* Terbentuknya Desa Patrol

Menurut penjelasan tokoh-tokoh tertua bahwa Desa Patrol didirikan lebih kurang pada tahun 1850 dan ketika itu mempunyai sebuah cantilan yaitu yang sekarang menjadi Desa Bugel. Selanjutnya Desa Patrol ini di bawah kekuasaan Kedemangan Bugis (sekarang Lungmalang).

Para pejabat/Bupati setiap kali mengadakan turni atau meninjau ke daerah, beliau naik kereta yang ditarik kuda. Dalam perjalanan sekian jauhnya dibeberapa tempat telah dibuat tempat peristirahatan dan pergantian kuda yang disebut Patrol. Karena itulah kemudian desa ini disebut PATROL, karena dulunya terdapat tempat sebagaimana tersebut di atas

Pada saat itu sebagai Kuwu yang pertama diangkat Bapak Kewes Selanjutnya sampai saat ini telah beberapa kali terpilih Kuwu dengan urutan sebagaimana urutan pada Tabel 1 berikut.


Tabel 1

Urutan Pejabat Kuwu

Sampai dengan Tahun 2018


NO N a m a                Lama memerintah   Keterangan

1 KEWES                         1887-1891 

2 SAYI                         1892-1895 

3 SARNI                         1896-1899 

4 SAYI                         1900-1903    Ke II

5 SARNI                         1904-1908    Ke II

6 ASKIM                         1908-1913 

7 CATRIM                         1914-1918 

8 DARGA                         1919-1922 

9 KARNGAD                 1922-1926    Ke I

10 SAKID                         1927-1931    Ke I

11 CATRIM                         1932-1936    Ke II

12 CATRIM                         1937-1940    Ke III

13 BAKAR                         1941-1944 

14 SAKID                         1945-1949    Ke II

15 NARYADI                 1950-1955 

16 WARTA                         1955-1959 

17 USMAN                         1960-1966 

18 KARTAMA                 1966-1968 Penjabat

19 TAMAN                         1968-1970 

20 KARTAMA                 1971-1974 Penjabat ke II

21 ABDUL GOFUR         1974-1985 

22 SUMARJO                 1985         Penjabat

23 H. WARTA HIDAYAT 1985-1993 

24 AHMAD SUDAKIR         1993         Penjabat

25 SUWARNO                 1993-2002 

26 MUNANGWAR         2002-2012 

27 CARITA                         2012-2018

28    KARNALI, S.E                 2018 - 2024 

Sumber: Data Desa Patrol


Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat beberapa orang bisa menjadi Kuwu 2 atau 3 kali, karena memang pada waktu itu belum ada peraturan yang menentukan jangka waktu lama jabatan yang diatur oleh undang-undang.

Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar

0 Komentar

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel